Selamat datang, Dunia
Ya, aku sudah merasa baikan. Makasih udah nanya x)
Orang-orang bodoh, waktu itu aku bilang. Dan mereka selalu datang berlarian padaku, meminta bantuanku, menceritakan tangisan-tangisan mereka di hadapanku! Bodoh, karena mengaggapku lebih pintar dari mereka, lebih cerdas dari mereka, lebih bisa dari mereka. Orang-orang bodoh. Dan walau mereka sering membuatku jengkel dan marah bukan main, tak akan pernah bisa aku tinggalkan mereka, karena para idiot itu begitu kusayangi.
Untunglah aku bukan Tuhan. Agaknya Ia lebih pandai mengendalikan emosi daripada aku. Hal yang bagus, kan? xp Jadi masyarakat ini belum juga berakhir. Mungkin, mungkinkah, masih ada harapan?
Terlalu banyak prasangka yang membunuh satu sama lain. Terlalu banyak pula tangisan dan darah yang tumpah. Betapa sering kita terburu-buru menganggap orang lain jauh melebihi kita, sehingga kita lalu rela ditindas, dan mau menumpahkan air mata dan darah.
Orang bilang aku sombong. Memang aku nggak punya minat untuk terlalu membungkuk-bungkuk pada orang lain. Bukan aku merasa lebih dari mereka -- aku cuma yakin kalo manusia itu setara.
Manusia telah memiliki semuanya. Sistem dan strukturlah yang lantas membuat ilusi bahwa kita berbeda dan berkelas-kelas. Segala persepsi sosial dan kultural yang diajarkan pada otak kita adalah kacamata kuda untuk melanggengkan struktur kelas tersebut. Kaya frasa yang sering diucap di The Secret, "otak manusia terlalu terbiasa jalan dengan autopilot." Padahal, kita semua punya kemampuan untuk mengenali dan membaca struktur dan memanfaatkannya baik untuk kepentingan manusia lain atau diri kita sendiri -- keputusan yang, bagiku, lantas membedakan antara baik dan buruk.
Aku benar-benar setuju sama orang-orang The Secret itu dalam berbagai pesan mereka ke murid-murid seminar mereka. Banyak yang bilang bahwa mereka (dan aku, dalam tataran mikro) bisa sukses begini-begitu karena ini-itu. Aku bilang aku sama sekali belum bisa disebut hebat, kalo aja orang mau memandang seluas samudera dunia. Sombongkah aku jika minta dibandingkan dengan kejeniusan Picasso atau Herzog, kesuksesan Jobs atau Zuckerberg? Aku cuma pengen bilang bahwa aku belum ada apa-apanya -- sama sekali! Tentunya mereka berdalih bahwa terlalu sombong aku jika mintanya dibandingkan dengan mereka, karena mereka orang-orang spesial.
I'm maybe disturbed, but won't you conceive?
Even heroes have the right to bleed*
Betapa ingin aku untuk mengajarkan pada semua orang bahwa hidup itu bisa diubah. Hidup kita dan hidup orang-orang di sekeliling kita. Things work on a higher level. Aku tahu itu -- aku telah menyaksikannya sendiri dalam hidupku.
Jika kau berdarah, maka bersenang-senanglah -- itu adalah darah seorang hero in the making. Berjuanglah. Berhentilah memuja-muja manusia lain -- cintailah mereka dengan sewajarnya, sebagai saudaramu yang setara. Hanya dengan begitulah kamu akan dapat mulai menghargai mereka-mereka yang tadinya kamu anggap lebih rendah darimu. Dengan begitu kamu bisa berhenti menangis dan mulai bersenang-senang. Percayalah, kamu nggak terlalu jauh dari impian-impianmu.
Selamat bermain-main, Dunia ;)
*kredit lagu: Superman/It's Not Easy oleh John Ondrasik/Five for Fighting. Masih suka merinding kalo ngedengerin lagu ini x) John is truly a great person.
Thursday, January 24, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment